Jumat, 04 April 2014

Tulisan 2

Pengertian Stres?

Apa pengertian stress dari sisi psikologi? Menurut Dian Ibung, Psi (2008) stres adalah akibat dari suatu kejadian atau serangkaian pengalaman yang dimaknai negatif dan tidak dapat dihadapi atau dilalui oleh individu.
1.         Arti Penting Stres?
Menurut A. Baum (dalam Dian Ibung, Psi, 2008) mendefinisikan stres sebagai pengalaman psikis (emosi) yang tidak menyenangkan yang diikuti perubahan fisik, kognisi dan tingkah laku, yang ditunjukan untuk mengubah stres atau mengakomodasi akibatnya.
 Menurut Prof Dadang Hawari (dalam Dian Ibung, Psi, 2008) mengartikan stress sebagai reaksi fisik dan psikis, berupa perasaan tidak nyaman, tidak menyenangkan atau tertekan terhadap tuntutan dan tekanan yang dihadapi.
Menurut Lazarus dan Folkman (dalam Dian Ibung, Psi, 2008) stress adalah kesenjangan atau ketidak seimangan antara tuntutan dan kemampuan.
Secara umum stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan tekanan, perubahan, ketegangan emosi. Seseorang menjadi stres karena adanya stressor. Stressor adalah suatu peristiwa, situasi individu atau objek yang dapat menimbulkan stres dan reaksi terhadap stres. Ada beberapa bentuk stressor, antara lain stressor psikologis (contohnya: krisis, frustasi, konflik, tekanan) dan stressor bio ekologis (misalnya: suara/bising yang mengganggu, polusi udara, suhu terlalu panas/dingin, ketidakcukupan gizi).
Hampir semua orang pernah mengalami stres. Stres merupakan hal yang wajar. Di satu sisi, stres dapat menggangu keseimbangan tubuh seseorang. Tetapi di sisi lain, stres merupakan salah satu energi yang dapat membantu seseorang untuk mencapai cita-citanya.
2.             Pengertian dan jenis coping stress
Menurut Farida (1994) Coping stress adalah usaha perubahan kognitif dan perilaku secara konstan sebagai respon yang dilalui individu dalam menghadapi situasi yang mengancam dengan cara mengubah lingkungan atau situasi yang stressful untuk menyelesaikan masalah.
Menurut Cohen (dalam Smet, 1994) mendefinisikan coping stress sebagai suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari lingkungan dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi stress.
Menurut Pramadi (2003) coping stress diartikan sebagai respon yang bersifat perilaku psikologis untuk mengurangi tekanan dan sifatnya dinamis.
Menurut Carver (1989) Coping stress terdiri dari dua bentuk yaitu problem focused coping dan emotional focused coping. Problem focused coping meliputi strategi-strategi seperti coping aktif, merencanakan tindakan, menekankan pada tindakan penyelesaian masalah, coping menahan diri dan mencari dukungan sosial sebagai alasan instrumental. Emotional focused coping meliputi mencari dukungan sosial emosional, reinterpretasi positif, penerimaan, penyangkalan dan beralih ke agama.
Sebagai contoh jika seseorang melakukan Problem focused coping seseorang tersebut dalam menghadapi masalahnya akan fokus pada penyelesaian masalah tersebut, misalnya mahasiswa yang sedang mengerjakan penelitian ilmiah, mahasiswa tersebut fokus untuk menyelesaikannya. 

 

Sedangkan seseorang emotional focused coping mahasiswa tersebut dalam mengerjakan penelitian ilmiah nya jika mood mereka sedang tidak bagus mereka berusaha refreshing dulu dengan main game misalnya, barulah sesudah moodnya bagus mereka kembali mengerjakan tugasnya lagi.

 

Teori kepribadian sehat
1.             Allport
 
Secara umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia. “Kepribadian manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya”. Dalam teori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke depan, tidak melihat ke belakang.
2.             Rogers

Memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers, yang meliputi:
a.    Perkembangan kepribadian atau “self” Menurut Rogers, pribadi yang sehat muncul dari aktualisasi diri seseorang dalam kehidupannya. Pengalaman - pengalaman yang telah terjadi memotivasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya. Perkembangan aktualisasis diri berubah sejalan dengan semakin bertambahnya umur sebagai akibat dari perkembangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya.
b.    Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu Kebutuhan tersebut disebut “need for positive regard” Kebutuhan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu:
1)   Conditional positive regard (bersyarat),
2)   Unconditional positive regard (tak bersyarat).
Contohnya, seorang atlet cilik yang ingin selalu diperhatikan oleh orangtunya dan pelatihnya dan selalu ingin dipuji akan prestasinya yang selama ini ia gapai. 3. Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya Pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak bersyarat. Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.


Daftar Pustaka :
Carver, C. S., Scheier, M. F., & Weintraub, J. K. (1989). Assessing coping strategiesL A theoretically based approach. Journal of Personality and Social Psychology.
Clerq, L, D., Smet, B. (2005). Psikologi Kesehatan: Suatu Pendahuluan. Universitas Katholik Sukgijapranata
Frida, P. (1994). Kebutuhan Dasar Manusia, Stres Adaptasi dan Koping Mekanisme. Bogor. 
Ibung, Dian,. Psi. (2008). Stres pada anak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Pramadi, A., Lasmono, H, K. (2003). Koping Stres Pada Etnis Bali, Jawa dan Sunda. Jurnal: Anima. Vol 18.