Pengertian Stres?
Apa pengertian stress dari sisi
psikologi? Menurut Dian Ibung, Psi (2008) stres adalah akibat dari suatu
kejadian atau serangkaian pengalaman yang dimaknai negatif dan tidak dapat
dihadapi atau dilalui oleh individu.
1.
Arti
Penting Stres?
Menurut
A. Baum (dalam Dian Ibung, Psi, 2008) mendefinisikan stres sebagai pengalaman
psikis (emosi) yang tidak menyenangkan yang diikuti perubahan fisik, kognisi
dan tingkah laku, yang ditunjukan untuk mengubah stres atau mengakomodasi
akibatnya.
Menurut Prof Dadang Hawari (dalam Dian Ibung,
Psi, 2008) mengartikan stress sebagai reaksi fisik dan psikis, berupa perasaan
tidak nyaman, tidak menyenangkan atau tertekan terhadap tuntutan dan tekanan
yang dihadapi.
Menurut
Lazarus dan Folkman (dalam Dian Ibung, Psi, 2008) stress adalah kesenjangan
atau ketidak seimangan antara tuntutan dan kemampuan.
Secara
umum stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan tekanan,
perubahan, ketegangan emosi. Seseorang
menjadi stres karena adanya stressor. Stressor adalah suatu peristiwa, situasi
individu atau objek yang dapat menimbulkan stres dan reaksi terhadap stres. Ada
beberapa bentuk stressor, antara lain stressor psikologis (contohnya: krisis,
frustasi, konflik, tekanan) dan stressor bio ekologis (misalnya: suara/bising
yang mengganggu, polusi udara, suhu terlalu panas/dingin, ketidakcukupan gizi).
Hampir semua orang pernah mengalami
stres. Stres merupakan hal yang wajar. Di satu sisi, stres dapat menggangu
keseimbangan tubuh seseorang. Tetapi di sisi lain, stres merupakan salah satu
energi yang dapat membantu seseorang untuk mencapai cita-citanya.
2.
Pengertian dan jenis coping stress
Menurut Farida (1994) Coping stress adalah usaha
perubahan kognitif dan perilaku secara konstan sebagai respon yang dilalui
individu dalam menghadapi situasi yang mengancam dengan cara mengubah
lingkungan atau situasi yang stressful untuk menyelesaikan masalah.
Menurut Cohen (dalam Smet, 1994) mendefinisikan coping
stress sebagai suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak
yang ada antara tuntutan-tuntutan baik itu tuntutan yang berasal dari individu
maupun tuntutan yang berasal dari lingkungan dengan sumber-sumber daya yang
mereka gunakan dalam menghadapi situasi stress.
Menurut Pramadi (2003) coping stress diartikan
sebagai respon yang bersifat perilaku psikologis untuk mengurangi tekanan dan
sifatnya dinamis.
Menurut Carver (1989) Coping stress terdiri dari
dua bentuk yaitu problem focused coping dan emotional focused coping.
Problem focused coping meliputi strategi-strategi seperti coping
aktif, merencanakan tindakan, menekankan pada tindakan penyelesaian masalah, coping
menahan diri dan mencari dukungan sosial sebagai alasan instrumental. Emotional
focused coping meliputi mencari dukungan sosial emosional, reinterpretasi
positif, penerimaan, penyangkalan dan beralih ke agama.
Sebagai contoh jika seseorang melakukan Problem
focused coping seseorang tersebut dalam menghadapi masalahnya akan fokus pada
penyelesaian masalah tersebut, misalnya mahasiswa yang sedang mengerjakan
penelitian ilmiah, mahasiswa tersebut fokus untuk menyelesaikannya.
Sedangkan seseorang
emotional focused coping mahasiswa tersebut dalam mengerjakan penelitian
ilmiah nya jika mood mereka sedang tidak bagus mereka berusaha refreshing
dulu dengan main game misalnya, barulah sesudah moodnya
bagus mereka kembali mengerjakan tugasnya lagi.
Teori kepribadian sehat
1.
Allport
Secara
umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia. “Kepribadian
manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari sistem
psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau
khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya”. Dalam teori Allport
juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke depan, tidak melihat
ke belakang.
2.
Rogers
Memahami
dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers, yang meliputi:
a. Perkembangan
kepribadian atau “self” Menurut Rogers, pribadi yang sehat muncul dari
aktualisasi diri seseorang dalam kehidupannya. Pengalaman - pengalaman yang
telah terjadi memotivasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih sehat dari
sebelumnya. Perkembangan aktualisasis diri berubah sejalan dengan semakin
bertambahnya umur sebagai akibat dari perkembangan biologik dan belajar. Konsep
self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang
dianggapnya menjadi bagian dari dirinya.
b. Peranan positive
regard dalam pembentukan kepribadian individu Kebutuhan tersebut disebut “need
for positive regard” Kebutuhan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Conditional
positive regard (bersyarat),
2) Unconditional
positive regard (tak bersyarat).
Contohnya,
seorang atlet cilik yang ingin selalu diperhatikan oleh orangtunya dan
pelatihnya dan selalu ingin dipuji akan prestasinya yang selama ini ia gapai.
3. Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya Pribadi yang berfungsi sepenuhnya
adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak bersyarat. Karena ini
penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang yang berarti
tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.
Daftar Pustaka
:
Carver,
C. S., Scheier, M. F., & Weintraub, J. K. (1989). Assessing coping strategiesL
A theoretically based approach. Journal
of Personality and Social Psychology.
Clerq,
L, D., Smet, B. (2005). Psikologi
Kesehatan: Suatu Pendahuluan. Universitas Katholik Sukgijapranata
Frida,
P. (1994). Kebutuhan Dasar Manusia, Stres
Adaptasi dan Koping Mekanisme. Bogor.
Ibung, Dian,. Psi. (2008). Stres pada anak. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo
Pramadi, A., Lasmono, H, K. (2003).
Koping Stres Pada Etnis Bali, Jawa dan Sunda. Jurnal: Anima. Vol 18.
http://www.psychologymania.com/2010/03/gordon-allport-tokoh-psikologi.html
diakses tanggal 5 April 2014.