Psikologi Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Stoner). Manajemen merupakan ilmu dan seni. Ada 4 fungsi
utama dalam manajemen:
1. Perencanaan
(Planning) adalah proses yang
menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang
akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi.
2. Pengorganisasian
(Organizing) adalah proses yang
menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh,
sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa
semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna
pencapaian tujuan organisasi.
3. Pengarahan
(Actuating/Directing) adalah proses
implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi
serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
4. Pengawasan
(Controlling) adalah proses
yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai
dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam
lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Menurut Follet (1997) Seni dalam
menyelesaikan sesuatu melalui orang lain.
Menurut Nickels, McHugh and McHugh (1997) Sebuah
proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian
kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.
Psikologi manajemen adalah ilmu tentang
bagaimana mengatur atau me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi
kebutuhan.
Kaitannya dengan psikologi:
Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu
psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari
ketiga modal kerja perusahaan manapun.
Pasalnya, ilmu psikologi yg memang berpusat
pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti
motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan
metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk
produktivitas perusahaan.
Manfaat Psikologi Manajemen
- Untuk
mendapatkan pemecahan bagi masalah-masalah yang penting berkenaan dengan
penggunaan tenaga manusia di dalam proses manajemen.
- Agar
dunia manajemen mampu menggunakan prosedur-prosedur yang lebih relevan / tepat
untuk memecahkan masalah-masalah human (kemanusiaan).
ORGANISASI
Definisi
Organisasi
Organisasi dapat diartikan sebagai suatu alat
atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan pola tertentu ,yang
perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik.
Menurut Rosenzweig, organisasi dapat
dipandang sebagai :
1.
Sistem sosial,yaitu orang-orang dalam
kelompok
2.
Integrasi atau kesatuan dari
aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama
3.
Orang-orang yang berorientasi dan berpedoman
pada tujuan bersama.Sedangkan Allen, berpendapat bahwa organisasi adalah suatu
proses identifikasi dan pembentukan serta pengelompokan kerja, mendefinisikan
dan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dan menetapkan hubungan-hubungan
dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama secara efektif dalam
menuju tujuan yang ditetapkan.
Dimensi
Desain Organisasi
Menurut
Richard L. Daft (1998:15), dimensi desain organisasi terdiri dari 2 tipe yaitu:
1.
Dimensi Struktural, yaitu dimensi yang
menggambarkan karakteristik internal dari organisasi dan menciptakan suatu
dasar untuk mengukur dan membandingkan organisasi. Dimensi struktural terdiri
dari:
a.
Formalisasi
Formalisasi
mengacu pada suatu tingkat yang terhadapnya pekerjaan di dalam organisasi itu
dibakukan (Bedelan & Zammuto, 1991:129). Jika suatu pekerjaan sangat
diformalkan, maka pelaksana pekerjaan tersebut mempunya tingkat keleluasaan
yang minimum mengenai apa yang harus dikerjakan, kapan harus dikerjakan, dan
bagaimana ia harus mengerja kan. Ada 3 macam jenis formalisasi, yaitu:
Formalisasi berdasarkan pekerjaan, formalisasi berdasarkan aliran pekerjaan,
dan formalisasi berdasarkan peraturan.
b.
Spesialisasi
Spesialisasi hakikatnya ialah daripada
dilakukan oleh satu individu, lebih baik seluruh pekerjaan itu dipecah-pecah
menjadi sejumlah langkah, dengan tiap langkah diselesaikan oleh seorang
individu yang berlainan (Daft, 1998:16).
c.
Standarisasi
Standarisasi menunjuk pada prosedur yang di
desain untuk membuat aktivitas organisasi menjadi teratur, dan hal ini secara
otomatis akan memfasilitasi adanya koordinasi (Jackson & Morgan, 1978:92).
d.
Hierarki Otoritas
Otoritas merupakan bentuk dari kekuasaan
yang ada pada suatu posisi atau kantor (Robbins, 2003:429). Ketika hak untuk
mengatur bawahan termasuk dalam otoritas seseorang, maka otoritas tersebut
memberikan hak untuk membatasi pilihan dan perbuatan yang dilakukan oleh
bawahan. Hirarki berhubungan dengan “span of control”, yaitu jumlah karyawan
yang melapor pada seorang supervisor. Ketika span of control ini sempit,
hirarki otoritasnya cenderung tinggi, ketika span of control ini lebar, hirarki
otoritasnya akan lebih pendek.
e.
Kompleksitas
Kompleksitas menunjuk pada jumlah aktivitas
maupun subsistem pada organisasi.
f.
Sentralisasi
Istilah
sentralisasi mengacu pada sampai tingkat mana pengambilan keputusan dipusatkan
pada suatu titik tunggal dalam organisasi. Dikatakan bahwa ketika manajemen
puncak membuat keputusan-keputusan kunci dalam organisasi dengan masukan yang
terbatas dari
karyawan yang berada di bawahnya, maka organisasi tersebut memiliki tingkat sentralisasi tinggi. Sebaliknya, semakin banyak karyawan yang berada di bawah manajemen puncak memberikan masukan bagi pengambilan keputusan, maka dikatakan bahwa organisasi
lebih terdesentralisasi. Pada perusahaan yang memiliki karakter sentralisasi tinggi akan mempunyai struktur yang berbeda dengan perusahaan yang terdesentralisasi.
karyawan yang berada di bawahnya, maka organisasi tersebut memiliki tingkat sentralisasi tinggi. Sebaliknya, semakin banyak karyawan yang berada di bawah manajemen puncak memberikan masukan bagi pengambilan keputusan, maka dikatakan bahwa organisasi
lebih terdesentralisasi. Pada perusahaan yang memiliki karakter sentralisasi tinggi akan mempunyai struktur yang berbeda dengan perusahaan yang terdesentralisasi.
g.
Profesionalisme
Profesionalisme adalah level dari
pendidikan formal dan training yang harus dimiliki dan diikuti oleh karyawan.
Profesionalisme dianggap tinggi apabila karyawan harus mengikuti training dalam
jangka waktu yang lama untuk memegang suatu pekerjaan atau jabatan pada
perusahaan.
h.
Personnel ratio
Personel ratio menunjuk pada jumlah
karyawan pada suatu fungsi atau departemen tertentu.
2.
Dimensi Kontekstual, yaitu dimensi yang
menggambarkan keseluruhan dari suatu organisasi. Dimensi ini memperlihatkan
susunan organisasi yang mempengaruhi dan membentuk suatu dimensi struktural organisasi,
yang terdiri dari:
a.
Ukuran. Ukuran adalah besarnya suatu
organisasi yang terlihat dari jumlah orang dalam
organisasi tersebut.
organisasi tersebut.
b.
Teknologi Organisasi. Teknologi organisasi
adalah dasar dari subsistem produksi, termasuk teknik dan cara yang digunakan
untuk mengubah input organisasi menjadi output.
c.
Lingkungan. Lingkungan mencakup seluruh
elemen di luar lingkup organisasi. Elemen
kunci mencakup industri, pemerintah, pelanggan, pemasok dan komunitas finansial.
kunci mencakup industri, pemerintah, pelanggan, pemasok dan komunitas finansial.
KOMUNIKASI
Definisi Komunikasi
Komunikasi
adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan
(langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
Menurut
Harold Laswell,komunikasi adalah gambaran mengenai siapa, mengatakan apa,
melalui media apa, kepada siapa, dan apa efeknya.Raymond Ross menyatakan
komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol
sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari
pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
Dimensi Komunikasi
1.
Komunikasi
sebagai proses
Jika
komunikasi dipandang sebagai proses, komunikasi yang dimaksud adalah suatu
kegiatan yang berlangsung secara dinamis. Sesuatu yang didefinisikan sebagai
proses berarti unsur-unsur yang ada didalamnya bergerak aktif dinamis dan tidak
tetap.
2.
Komunikasi
sebagai simbolik
Simbol
dapat dinyatakan dalam bentuk bahasa lisan atau tertulis (Verbal) maupun
melalui isyarat – isyarat tertentu (non- Verbal).Simbol disini berarti sebuah
tanda atau lambang hasil kreasi manusia atau bisa dikatakan sebuah tanda hasil
kreasi manusia yang dapat menunjukkan kualitas budaya manusia dalam
berkomunikasi dengan sesamanya. Dalam pernyataan “kualitas budaya manusia dalam
berkomunikasi dengan sesamanya” dapat ditelaah kembali bahwa banyak faktor yang
mempengaruhi adanya simbol itu sendiri yaitu :
a.
Faktor
budaya
b.
Faktor
psikologis
Sehingga meskipun pesan yang disampaikan sama tetapi bisa saja berbeda
arti bilamana individu yang menerima atau receiver nya mempunyai kerangka
berpikir berbeda begitu juga latar belakang budayanya.
3.
Komunikasi
sebagai sistem
Sistem
sering kali didefinisikan sebagai suatu aktivitas dimana semua komponen atau
untuk yang mendukungnya saling berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan
luaran atau dengan kata lain seperangkat komponen yang bergantung artinya
mengikuti permainan yang ada, sistem terbagi atas 2 :
• Sistem terbuka : dimana prosesnya terbuka
dan pengaruh lingkungan yang ada disekitarnya.
• Sistem tertutup : prosesnya tertutup dari pengaruh luar (lingkungan).
• Sistem tertutup : prosesnya tertutup dari pengaruh luar (lingkungan).
4.
Komunikasi
sebagai transaksional
Komunikasi
tidak pernah terjadi tampa melibatkan orang lain, dalam proses yang demikian
akan timbul action dan interaction diantara para pelaku komunikasi.
5.
Komunikasi
sebagai aktivitas sosial
Hubungan
antar sesama manusia, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau untuk kepentingan
aktualitas diri dalam membicarakan masalah-masalah politik, sosial, budaya,
seni dan teknologi.
6.
Komunikasi
sebagai multidimensional
Kalau
komunikasi dilihat dari perspektif multidimensional ada 2 tingkatan yang dapat
diidentifikasikan yakni dimensi isi (contet dimension) dan dimesi hubungan
(relationship dimension).
Daftar Pustaka
http://indryawati.staff.gunadarma.ac.id/.
Pengantar Psikologi Manajemen. Diunduh ada tanggal 26 Oktober 2013.
Kartini Hartono. Psikologi Sosial untuk Manajemen, Perusahaan, dan Industri. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 1994). hlm 1.
S.P. Hasibuan, H. Malayu.
(2006). Manajemen (Dasar, Pengertian dan Masalah). Jakarta: Bumi Aksara.
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi.
Diunduh, 26 Oktober 2013.
Rakhmat, Jalaluddin. 2009. Psikologi Komunikasi . Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya.
Wayne Pace R dan Faules Don F, Komunikasi
Organisasi, Bandung : PT RemajaRosdakarya, 1998.