Aliran ini dikenal dengan tokoh yang mempeloporinya yaitu
Sigmund Freud dengan pandangan bahwa manusia adalah produk evolusi yang terjadi
secara kebetulan dan merupakan makhluk biologis. Psikoanalisis merupakan satu
sistem dinamis dari psikologi yang mencari akar tingkah laku manusia didalam
dorongan dan konflik yang tidak disadari. Freud selanjutnya memandang bahwa
tingkah laku manusia itu terjadi karena interaksi antara tiga alat dalam
personaliti, yang disebut dengan id, ego, dan super ego.
a.
Id adalah struktur paling mendasar dari
kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan,
tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera. Contoh : kebutuhan untuk makan bayi
mendorongnya untuk mengisap ASI dan memperoleh kelegaan.
b.
Ego berkembang dari id, struktur kepribadian
yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia.Contoh
: Bayi tidak akan mendapatkan ASI atau pelukan ibunya hanya dengan
berharap,melainkan dia harus menangis.Dan bayi belajar untuk menangis lebih
keras untuk memanggil ibunya saat sedang repot.
c.
Superego, berkembang dari ego saat manusia
mengerti nilai baik buruk dan moral.Superego merefleksikan nilai-nilai sosial
dan menyadarkan individu atas tuntutan moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai,
superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah.
2.
Aliran Behavioristik
Aliran ini berpendapat bahwa kesehatan mental adalah
kesanggupan seseorang untuk memperoleh kebiasaan yang sesuai dan dinamik yang
dapat menolongnya berintegrasi dengan lingkungan, dan menghadapi
suasana-suasana yang memperlukan pengambilan keputusan. Dengan kata lain orang yang sehat mentalnya adalah orang
yang mampu ber-adjusment secara baik dan dinamis dengan lingkungan dimana ia
berada.
Sebagaimana telah kita ketahui, Skinner tidak menerima gagasan mengenai
kepribadian (personality) atau diri (self) sebagai pendorong atau pengarah
tingkah laku. Skinner menyebutkan gagasan semacam itu sebagai sisa dari
animisme primitive. Dari perspektif bahaviorisme Skinner, studi tentang
kepribadian melibatkan pengujian yang sistematis dan pasti atas sejarah hidup
atau pengalaman belajar dan latar belakang genetik atau faktor bawaan yang khas
dari individu. Menurut Skinner individu adalah organisme yang memperoleh
perbendaharaan tingkah laku melalui belajar. Selanjutnya bagi Skinner studi
tentang kepribadian itu ditujukan kepada penemuan pola yang khas dari kaitan
antara tingkah laku organisme dan konsekuensi-konsekuensi yang diperkuatnya.
Perkembangan Kepribadian Behavioristik
Sebagian
besar teori Skinner adalah tentang perubahan tingkah laku, belajar, dan
modifikasi tingkah laku, karena itu dapat dikatakan bahwa teorinya yang paling
relevan dengan perkembangan kepribadian. Bersama dengan banyak teoritikus,
Skinner yakin bahwa pemahaman tentang kepribadian akan tumbuh dari tinjauan
tentang perkembangan tingkah laku manusia dalam interaksinya yang terus menerus
dengan lingkungan. Konsep kunci dalam sistem Skinner adalah prinsip perkuatan,
maka pandangan Skinner seringkali disebut teori perkuatan operan.
Konsep
perkembangan kepribadian dalam pengertian menuju kemasakan, realisasi diri,
transendensi dan unitas kepribadian tidak diterima Skinner. Memang ada
kemasakan fisik, yang membuat orang menjadi berubah, lebih peka dalam menerima
stimulus dan lebih tangkas dan tanggap dalam merespon. Urutan kemasakan fungsi
fisik yang bersifat universal sesungguhnya memungkinkan penyusunan periodesasi
perkembangan kepribadian, namun tidak dilakukan Skinner karena dia memandang
pengaruh eksternal lebih dominan dalam membentuk tingkah laku. Peran
lingkungan yang dominan dalam perkembangan oraganisme, digambarkan secara
ekstrim oleh Watson sebagai pakar behavioris. (Alwisol,2005:413-414)
Keistimewaan
kelompok respon ini menyebabkan Skinner memakai istilah “operan”. Operan adalah
respon yang beroperasi pada lingkungan dan mengubahnya. Perubahan dalam
lingkungan selanjutnya mempengaruhi terjadinya respon tersebut pada kesempatan
berikutnya. Skinner menyatakan dengan penuh keyakinan bahwa kepribadian tidak
lain adalah kumpulan pola tingkah laku, Skinner yakin kita dapat
memprediksikan, mengontrol, dan menjelaskan perkembangan-perkembangan ini
dengan melihat bagaimana prinsip perkuatan mampu menjelaskan tingkah laku
individu pada saat ini sebagai akibat dari perkuatan tahap respon-responnya
dimasa lalu. Jadwal perkuatan juga dapat dibentuk dengan mengabaikan faktor
waktu dan banyaknya hadiah yang diperoleh itu semata-mata tergantung pada tingkah
lakunya sendiri. (Ferster dan Skinner,1957; Skinner,1969).
Skinner
yakin bahwa pemerkuat-pemerkuat terkondisi atau pemerkuat-pemerkuat sekunder
sangat penting untuk mengontrol tingkah laku manusia. Perkuatan terkondisi
merupakan suatu konsep eksplanatorik atau penjelasan yang sangat bisa
diandalkan. Jadi, pengertian tentang perkuatan terkondisi adalah penting dalam
sistem Skinner, dan seperti akan kita liat bahwa Skinner menggunakannya secara
efektif untuk menjelaskan dipertahankan atau terpelihara banyak respon yang
terjadi sebagai bagian dari tingkah laku sosial kita.
3.
Aliran Humanistik
Aliran ini berpendapat bahwa pengkajian terhadap manusia
harus didekati dari sudut kemanusiaannya. Manusia dilengkapi dengan berbagai
potensi yang bebas dipergunakan menurut kemauannya. Oleh karena itu kesehatan
mental, menurut aliran ini, adalah kesadaran manusia terhadap potensi-potensi
kebebasannya untuk mencapai apa yang ia kehendaki dengan cara yang dipilihnya. Contoh nya orang yang sehat mentalnya menurut aliran ini adalah
orang yang sabar akan yang dimilikinya, kemudian secara bebas ia dapat
mengembangkan sesuai dengan kehendaknya.
Daftar Pustaka
Alwisol. 2005. Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. Malang: UMM Press.
Syamsu, Juntika. 2008. Teori Kepribadian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
http://www.forumbebas.com/post-723551.html. diakses pada tanggal 15 Maret 2012
Daftar Pustaka
Alwisol. 2005. Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. Malang: UMM Press.
Syamsu, Juntika. 2008. Teori Kepribadian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
http://www.forumbebas.com/post-723551.html. diakses pada tanggal 15 Maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar