Senin, 24 Maret 2014

Perbedaan antara konseling dengan psikoterapi

Menurut Ivey & Simek-Downing (1980) dalam konseling dan psikoterapi, mengemukakan bahwa psikoterapi adalah proses jangka panjang, berhubungan dengan upaya merekonstruksi seseorang dan perubahan yang lebih besar pada stuktur kepribadian. Sedangkan konseling dikemukakkan oleh mereka sebagai proses yang lebih intensif berhubungan dengan upaya membantu orang normal mencapai tujuannya dan agar berfungsi lebih efektif.
Menurut Stefflre dan Grant (1972) mengemukakan ada beberapa hal yang bisa dipakai sebagai usaha untuk memahami berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan khusus keduanya dan untuk bisa membedakan:
I.              Mengenai Tujuan
Konseling bertujuan membantu seseorang dalam menghadapi tugas-tugas perkembangan agar bisa berlangsung lancar, misalnya remaja yang dibantu dalam menghadapi maslah kebebasan yang dituntut dari orangtua atau masalah pekerjaan yang sebaiknya diambil. Menurut Hahn & MacLean (1955), mengemukakan mengenai tujuan konseling yakni upaya pencegahan agar penyimpangan yang merusak dirinya tidak timbul sedangkan psikoterapi terlebih dahulu menangani penyimpangan yang merusak dan baru kemudian menangani usaha pencegahan nya.
Menurut Mowrer (1953), konseling berhubungan dengan usaha mengatasi klien yang mengalami gangguan kecemasan biasa, sedangkan psikoterapi berusaha menyembuhkan klien atau pasien yang menderita neurosis-kecemasan.
Dilihat dari perbedaan diatas Stefflre dan Grant (1972) menyimpilkan bahwa tujuan konseling agak lebih terbatas, lebih melibatkan diri dengan mempengaruhi perkembangan seseorang agar bisa berfungsi secara tepat sesuai dengan perannya. Sebaliknya pada psikoterapi tujuannya lebih sentral, tidak hanya memperhatikan saat sekarang, melainkan yang akan datang, jadi usaha untuk mengubah struktur kepribadian yang mendasar.
II.           Mengenai klien, konselor dan penyelenggaranya
Telah banyak usaha dilakukan untuk membedakan konseling dengan psikoterapi dari sudut kliemnya itu sendiri. Secara tradisional mudah membedakan keduanya, karena pada konseling, konselor menghadapi klien yang normal, sebaliknya pada psikoterapi menghadapi klien yang mengalami neurosis atau psikosis.
III.        Mengenai Metode
Konseling ditandai oleh jangka waktu yang lebih singkat, lebih sedikit waktu pertemuannya, lebih banyak melakukan evaluasi psikologis, lebih memperhatikan masalah sehari-hari klien, lebih memfokuskan pada aktifitas kesadaran, lebih memberikan nasihat, lebih menekankan pada situasi yang riil, lebih konitif dan berkurang intensitas emosi, lebih menjelaskan atau menerangkan dan lebih sedikit kekaburan.
Perbendaan konseling dan psikoterapi disimpulkan oleh Pallone (1977)  dan Patterson (1973) yang dikutip oleh Thompson & Rudolph (1983) sebagai berikut:
 Konseling untuk:

Psikoterapi untuk:
1.Klien

1)Pasien
2.Gangguan yang kurang serius

2)Gangguan yang serius
3.Masalah: jabatan, pendidikan

3)Masalah kepribadian dan pengambilan keputusan
4.Berhubungan dengan pencegahan

4)Berhubungan dengan penyembuhan
5.Lingkungan pendidikan dan nonmedis

5) Lingkungan medis
6.Berhubungan dengan kesadaran

6)Berhubungan dengan ketidaksadaran
7.Metode pendidikan

7) Metode penyembuhan

DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa, Singgih. D. (2011). Konseling dan psikoterapi. Cet 3. Jakarta: Libri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar